1. Phishing

Phishing adalah teknik penipuan online di mana pelaku menyamar sebagai entitas tepercaya (misalnya bank atau layanan populer) untuk mencuri data sensitif seperti username, password, atau informasi kartu kredit.

Contoh Umum:

• Email palsu dari “bank” yang meminta Anda memasukkan data di link tertentu.

• Pesan WhatsApp mengatasnamakan kurir pengiriman yang meminta Anda membuka file APK berbahaya.

Referensi gambar:
Search: “phishing email” di Freepik atau Unsplash

2. Malware (Malicious Software)

Malware adalah program jahat yang dirancang untuk merusak, mencuri, atau mengganggu sistem komputer. Jenis malware meliputi virus, worm, trojan, spyware, dan adware.

Contoh:

• File download dari situs bajakan yang ternyata mengandung virus.

• Aplikasi gratis yang diam-diam mengakses data pribadi Anda.

Gambar rekomendasi:
Kata kunci: “malware”, “virus alert”, “cyber threat”

3. Ransomware

Ransomware mengenkripsi seluruh data Anda dan meminta tebusan agar file bisa dibuka kembali. Serangan ini banyak menargetkan institusi seperti rumah sakit, sekolah, hingga pemerintah.

Kasus Nyata:

• Serangan WannaCry pada 2017 menyerang lebih dari 200.000 komputer di 150 negara.

Referensi gambar:
Gunakan keyword “ransomware attack” atau “data encryption”

4. Man-in-the-Middle (MitM) Attack

Serangan ini terjadi ketika pihak ketiga diam-diam menyusup dalam komunikasi dua pihak. Contohnya adalah ketika seseorang menyadap data saat Anda menggunakan Wi-Fi publik.

Risiko:

• Data login atau transaksi perbankan bisa dicuri.

Tips mencegah:

• Jangan melakukan transaksi penting di Wi-Fi publik tanpa VPN.

Gambar yang disarankan:
Cari “Wi-Fi hacker”, “network attack”, atau “man-in-the-middle”

5. Brute Force Attack

Penyerang mencoba menebak password Anda dengan mencoba berbagai kombinasi kata sandi, biasanya dengan software otomatis.

Solusi:

• Gunakan password yang panjang dan unik.

• Aktifkan autentikasi dua langkah.

Gambar:
Cari “password attack” atau “login hacking attempt”

6. Social Engineering

Metode manipulatif yang memanfaatkan emosi atau kepercayaan korban untuk mendapatkan informasi rahasia. Teknik ini bisa dilakukan lewat telepon, media sosial, bahkan tatap muka.

Contoh:

• Penelpon pura-pura jadi pegawai bank dan meminta OTP Anda.

• Akun media sosial palsu yang meniru teman/kerabat Anda.

Kata kunci gambar:
“social engineering attack”, “identity theft”, “phone scam”

Kenapa Kita Harus Waspada?

Ancaman siber bukan hanya merugikan secara finansial, tapi juga bisa merusak reputasi, privasi, bahkan kehidupan sosial seseorang. Dengan memahami jenis-jenisnya, kita bisa lebih sigap mencegah dan menanggapi serangan.

Tips Mencegah Serangan Siber

• Jangan asal klik link mencurigakan.

• Gunakan password manager dan 2FA.

• Backup data secara rutin.

• Instal antivirus dan perbarui sistem secara berkala.

Penutup

Ancaman siber bisa datang kapan saja, melalui berbagai celah. Dengan mengenal bentuk-bentuknya, kita bisa lebih sadar dan berhati-hati dalam beraktivitas di dunia digital.